BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
ASSALAMU"ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKAATUH

Rabu, 16 Juni 2010

MANUSIA DAN PERADABAN (CIVILIZATION)

Nama : Silpiani
Nim : 09512044
Kelas / Prodi : 1c Pendidikan Matematika
STKIP GARUT
Dosen Pengampu : Ana Maulana, M.Pd., Drs.


MANUSIA DAN PERADABAN (CIVILIZATION)

Tujuan :

Agar mahasiswa mampu memahami dirinya sebagai mahluk yang beradab serta meyakini bahwa peradaban merupakan wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia, sekaligus mempengaruhi serta menjadi pedoman bagi hidupnya.

Pengantar Peradaban :
Peradaban merupakan perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi.
Jadi evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu peradaban.
Peradaban lahir sebagai respon (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya.
Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja masnusia agar meningkatkan efisiensi dan produktifitas.

A. Pengertian Peradaban
Pengertian peradaban menurut beberapa ahli :
  1. Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.
  2. Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
  3. Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
  4. Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
  5. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, dan spiritual.

B. Arti Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud : unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Oleh karena itu, istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

C. Kaitan antara Peradaban dengan Kebudayaan
Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan. Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia. Dengan kemampuan cipta (aqal), manusia mampu menghasilkan ilmu pengetahuan. Melalui kemampuan rasa manisia melalui alat indra yang dimiliki, mampu menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Serta dengan kemampuan karsanya, manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemulian dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Pada akhirnya, hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban.

Setiap masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban. Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh :
  • Kemajuan Teknologi, menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk dll.
  • Ilmu Pengetahuan
  • Tingkat Pendidikan. Peradaban ditentukan pula oleh tingkat pendidikan salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured). Orang yang cultured adalah juga yang lettered artinya melek huruf. Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi
Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.

D. Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia adalah makhluk yang beradab, sebab dianugerahi harkat, martabat dan potensi kemanusian yang tinggi. Dalam perkembangannya, manusia bisa jatuh ke dalam perilaku kebiadaban. Karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiannya.

Catatan Unik :
Masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society) (Nurcholis Madjid)
  • Masyarakat beradab atau berkeadaban
  • Masyarakat madani (masyarakat yang teratur dan beradab)
Peradaban hanya terwujud dalam masyarakat teratur.


E. Wujud Peradaban Moral
Wujud peradaban moral diantaranya :
  1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
  2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
  3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
  4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
F. Gelombang Perubahan Peradaban Umat Manusia
Gelombang perubahan peradaban umat manusia mengalami 3 gelombang :
  • Gelombang I peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM – 1500 M
  • Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M – 1970 M
  • Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M - sekarang.
1. Gelombang I ( the first wave) revolusi hijau
Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
2. Gelombang II Revolusi Industri (1700-1970)
Pada tahun 1712 : penemuan mesin uap ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan. Mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam pancaindera. Lahir macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.
3. Gelombang III revolusi informasi
Gelombang III revolusi informasi ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang.
Gelombang III terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang :
  • Komunikasi dan data prosesing
  • Penerbangan dan angkasa luar
  • Energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui
  • Terjadinya urbanisasi yang disebabkan oleh kemajuan tejnologi komunikasi dan transportasi
Gelombang III ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan THE GLOBAL VILLAGE (KAMPUNG GLOBAL). Diperkirakan puncaknya pada 10-20 tahun mendatang.

G. Perubahan yang Terjadi Akibat Globalisasi
Globalisasi mengakibatkan perubahan-perbahan sebagai berikut :
  1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
  2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih
  3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
  4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang
  5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
  6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri
  7. Perubahan dari demikrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori
  8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja
  9. Perubahan dari utara ke selatan
  10. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Sumber :
Handout ISBD oleh Ana Maulana, M.Pd., Drs.

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK EKONOMI

Manusia sebagai mahluk ekonomi

setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya.
Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.

Manusia sebagai mahluk ekonomi

Penyebab masalah sosial diklasifikasikan dalam 4 kategoris

*

Faktor ekonomis : kemiskinan, pengangguran
*

faktor biologis : penyakit
*

faktor psikologis : syaraf, bunuh diri
*

faktor kebudayaan : perceraian,kejahatan

Masalah Sosial dapat diklasifikasikan dalam lebih dari satu kategori.

1. MANIFEST SOCIAL PROBLEM

Masalah yang timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan di masyarakat terjadi akibat tidak sesuainya antara norma-norma & tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat sebab masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpan.

2. LATENT SOCIAL PROBLEM

Menyangkut hal-hal yang bertentangan / berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui.

Sumber :
Handout ISBD oleh Ana Maulana, M.Pd., Drs.

KONSEP DASAR MANUSIA

KONSEP DASAR MANUSIA

Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Tujuan :

Agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar manusia sebagai mahluk budaya

serta pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematika budaya yang berkembang dalam masyarakat.

Manusia sebagai mahluk budaya ;

  • Berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.

  • Mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya

Melalui kajian pengetahuan budaya ;

Kita ingin menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik fisik maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insani.

Mengkaji pengetahuan kebudayaan agar kita bisa mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran. Dengan mengkaji pengetahuan kebudayaan (humanities) kita akan menjadikan homo humanus yaitu manusia yang berpribadi manusiawi, berbudaya, dan halus

Definisi Kebudayaan

  • E.B. Taylor : Kebudayaan adalah suatu kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepecayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

  • R. Linton : Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah lakunyang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.

  • Koentjaraningrat : Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia melalui proses belajar.

  • Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi : Kebudayaan adalah semua hasil, rasa dan cipta masyarakat

Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objekmateri dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.

KEBUDAYAAN (KONTJORONINGRAT) ;

Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pola kehidupan, pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak sosial.

Melalui kebudayaan manusia mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesempurnaan kehidupan.

Dengan memfungsikan akal budinya, pengetahuan kebudayaan bisa mempertimbangkan, menyikapi problem budayanya.

Wujud Kebudayaan

  • J.J Honigmann (The World of Man, 1959) membagi kebudayaan menjadi tiga wujud, yaitu : ideas, activities, dan artifact.

  • Koentjaraningrat :

    1. kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan aturan (sistem budaya).

    2. Kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial).

    3. Benda-benda hasil karya manusia (sistem kebendaan).

sumber :
Handout ISBD oleh Ana Maulana, M.Pd., Drs.

Selasa, 15 Juni 2010

BAGAIMANA GENERAL EDUCATION DI INDONESIA ?

BAGAIMANA GENERAL EDUCATION DI INDONESIA ?

General Education / Pendidikan Umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu disebut MKDU.
MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu :
  1. MPK (mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi : Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidkan Kewiraaan Nasional)
  2. MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat

MISI ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

KOMPETENSI ISBD
Menjadi ilmuwan dan profesional yang berfikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif

TUJUAN ISBD
  1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
  2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
  3. memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.
  4. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekkan pengetahuan akademik dan keahliannya
SARJANA DIHARAPKAN MEMILIKI 3 JENIS KEMAMPUAN :
  1. Kemampuan personal / personality, kemampuan kepribadian, memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami & mengenal nilai-nilai agama, kemasyarakatan dan kenegaraan.
  2. Kemampuan akademik, kemampuan komunikasi ilmiah, lisan & tulisan, berfikir logis , kritis, sistematik analitik (rasional, empiris, general (umum), sistematis, metodologis, akumulatif)
  3. Kemampuan profesional; memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya
KEPRIBADIAN INDONESIA
  1. Sadar akan hak, kewajiban dan tanggung jawab etis moril dan politis terhadap kepentingan bangsa dan negara yang ditampilkan dalam wujud keteladanan yang baik.
  2. Dengan sadar mentaati hukum dan UUD 1945, memiliki disiplin pribadi serta disiplin sosial dan kesadaran nasional yg teguh dan tdk sempit (chauvinistis).
  3. Berpandangan jauh ke depan, memiliki tekad perjuangan untuk mencapai taraf kehidupan bangsa yang lebih tinggi didasarkan pada kemampuan objektif dan kekuatan kolektif bangsa Indonesia
  4. Aktif dan kreatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam kegiatan pembangunan nasional dan pembangunan politik
  5. Mampu menilai ulang gagasan asing dan nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
MENGAPA MBB-ISBD PERLU DIAJARKAN DI PERGURUAN TINGGI UMUM ?
Ada 4 landasan MBB-ISBD diajarkan di Perguruan Tinggi umum. Yaitu:
1. LANDASAN HISTORIS
  • Nenek moyang kita orang beragama terbukti dengan peninggalan sejarahnya
  • Memiliki warisan budaya dan peradaban tinggi
  • Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, cinta damai, toleran, bergotong
2. LANDASAN FILOSOFIS
  • Bangsa Indonesia Memiliki Falsafah Hidup Pancasila
  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
  • Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
3. LANDASAN YURIDIS FORMAL
  • UUD 45 Pasal 30, 31
  • UU No 20 TH 2003 ttg Sisdiknas
  • Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002) ttg Kurikulum Inti
  • KEP.Dirjen Dikti. No 30/DIKTI/Kep/2003 ttg Rambu-rambu Pelak MPK di PT
  • Surat Edaran Dirjen Dikti : No 1058?D/T/ 2003 ttg PelakKep Dirjen Dikti No 30
  • KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan MBB
4. LANDASAN PEDAGOGIS
  • Tujuan pendidikan mewujudkan manusia indonesia seutuhnya
  • Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya diperlukan suatu proses secara terencana, terus menerus dan berkesinambungan, (disebut proses pendidikan)
  • Kehidupan berbangsa,bernegara, dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan, nilai religi, dan sosial budaya
  • Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jati diri sebagai bangsa yg beragama, berdaulat dan bermartabat.
sumber :
Handout ISBD oleh Ana Maulana, M.Pd., Drs.

KONSEP PENDIDIKAN UMUM

Nama : Silpiani
Nim : 09512044
Kelas / Prodi : 1c Pendidikan Matematika
STKIP GARUT
Dosen Pengampu : Ana Maulana, M.Pd., Drs.

KONSEP PENDIDIKAN UMUM (General Education)

Pendidikan umum adalah pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupny.

Pendidikan umum juga merupakan program pendidikan yang membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa dan mahasiswa

PENDIDIKAN UMUM :

Merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati dan tangan (sasaran yang disentuh : rasio, rasa dan tingkah laku)


YANG MELRATABELAKANGI LAHIRNYA GENERAL EDUCATION

Reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai akibat dari produk sistem pendidikan modern yang sekular. Pendidikan sekular yaitu pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.

Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu :

1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.

2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas

3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa

4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal

Sumber bacaan : Dr. Syahdin, dalam pelatihan dosen ISBD Kopertis Wilayah IV (2007)

Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa system pendidikan modern telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.

SEHARUSNYA

Menurut Philip H. Phenix (1964:6), enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa :

  1. akna symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung

  2. Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris

  3. Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam

  4. Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk

  5. Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah

  6. Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat

Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (pendidikan umum)

sumber :
Handout ISBD oleh Ana Maulana, M.Pd., Drs.